Media Pengkabelan
1. Kabel UTP(Unshielded Twister Pair) dan STP (Shielded Twister Pair)
Kedua kabel ini biasa digunakan dalam pengkabelan untuk koneksi jaringan.Kedua kabel ini menggunakan konektor RJ45 dan panjang maximal untuk kabel jenis ini adalah 100 m dengan kecepatan antara 10-100 Mb/s.
Perbedaan dari kedua kabel ini adalah kalau STP didalam lapisan kabelnya ada lapisan lagi yaitu dari alumunium foil yang berfungsi mencegah terjadinya gangguan berupa sinyal...sedangkan pada UTP tidak dilapisi lagi oleh lapisan ..
untuk gambarnya ada disamping....
anda dapat membedakannya sendiri antara kabel
STP dan UTP dari gambar disamping...
2.Coaxial
Untuk coaxial ini sendir jarak maximalnya adalah 500m dan bahkan jika pakai penguat sinyal atau repeater bisa mencapai 2500m.Untuk connector yang digunakan itu sendiri adalah BNC.
untuk coaxial itu sendiri ada 2 jenis yaitu:
- Thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan cukup besar)
- Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil)
kabel jenis ini mempunyai diameter rata2 12mm dan biasanya diberi warna kuning.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan
Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
3.Fiber Optik
A. Penertian fiber optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Kelebihan :
n Tahan terhadap gangguan RFI (Radio Frequency Interference) dan EMI (ElectroMagnetic Interference)
n Keamanan, tidak bisa disadap melaui kabel biasa
n Bandwith yang besar
n Tidak berkarat
n Jangkauan lebih jauh dibanding kabel tembaga
n Kecepatan transfer lebih tinggi
Kekurangan :
n Goncangan fisik akan menjadi gangguan terhadap signal
n Sulit dalam instalasi dibanding kabel tembaga :
¨ Penyambungan untuk instalasi atau apabila putus
¨ Pembelokan yang tajam bisa menyebabkan patah
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar